Pengertian Power supply:
suatu alat yang berfungsi sebagai buffer antara power suplai dengan peralatan
elektronik yang kita gunakan seperti komputer, printer, modem, dsb. Bila ada
gangguan, atau dengan kata lain suplai daya terputus, maka UPS akan segera
bekerja dalam waktu sesingkat mungkin sehingga peralatan elektronik yang kita
miliki tidak mengalami kerusakan.
Mengapa kita harus memasang power supply???
Sering terjadi suplai daya PLN terputus secara tiba-tiba atau kualitas suplai
daya tidak normal akibat tegangan lebih, tegangan kurang dan tegangan kedip
yang disebabkan karena gangguan petir dsb. Alangkah ruginya kita, apabila
data-data berharga hasil pekerjaan yang telah kita kerjakan di komputer hilang
akibat suplai daya ke komputer tiba-tiba putus.
UPS bertindak untuk mencegah hal tersebut
terjadi. Apabila telah terjadi kerusakan pada alat elektronik akibat
terputusnya suppply daya atau data-data yang kita miliki hilang, maka UPS tidak
dapat mengatasinya. UPS hanya bertanggung jawab agar peralatan elektronik
tersebut tidak rusak atau sebelum data hilang.
Penyebab utama menurunnya kualitas suplai
daya
Menurunnya kualitas suplai daya sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup peralatan elektronik yang disuplainya.
Beberapa hal utama yang menyebabkan menurunnya kualitas suplai daya :
- Teganga lebih(Surja) impuls akibat petir. Tegangan lebih akibat
petir biasanya terjadi dalam waktu beberapa mikro detik. Tegangan lebih
ini biasanya dapat merusak perangkat keras (hardware) dari peralatan
elektronik yang dikenainya. Seperti microchips, harddisk, monitor dsb.
- Tegangan lebih akibat switch. Biasanya terjadi akibat mesin listrik
yang diputus dari suplai. Bila kejadian ini berlangsung lama dapat
mengakibatkan kerusakan pada perangkat keras.
- Tegangan kedip sesaat akibat peralatan listrik berdaya besar baru
dinyalakan. Tegangan kedip ini dapat menyebabkan komputer hang,
salah pembacaan pada harddisk atau kerusakan fisik pada harddisk tersebut.
- Tegangan kurang, akibat PLN tidak mampu melayani beban puncak. Hal
ini mengakibatkan peralatan kita dicatu dengan tegangan lebih rendah dari
ratingnya. Hal ini sangat berbahaya bagi peralatan kita sangat sensitif
terhadap perubahan tegangan.
- Black-Out
Ini
merupakan peristiwa putusnya tegangan PLN ke peralatan secara keseluruhan.
Gambar 2
Komponen Utama UPS
Komponen utama dari sebuah UPS adalah :
Jenis
baterei yang digunakan adalah jenis lead-acid (tegangan nominal 2,0 V per sel)
dan jenis nikel-cadmium (tegangan nominal 1,2 V per sel). Baterei ini mampu
menjadi sumber tegangan cadangan selama 15-30 menit.
Berfungsi
untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai daya untuk mengisi baterei.
Berfungsi
untuk mengubah arus DC dari bateri menjadi arus AC ke peralatan yang dilindungi
oleh UPS.
Gambar 3
- Line Interactive UPS
Pada UPS
jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic
voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai
daya ke peralatan.
- On-Line UPS
Pada UPS
jenis ini terdapat 1 rectifier
dan 1 inverter yang terpisah.
Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam
keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier
akan diblok sehingga akan ada arus DC dari batere ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
- Off-Line UPS
UPS jenis
ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai
daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari batere
menuju inverter
Fungsi
utama dari operasi sistem:
Dapat
memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik
utama (PLN).
Memberikan
kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera menghidupkan Genset
sebagai pengganti PLN.
Memberikan
kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan back up data dan
mengamankan Operating System
(OS) dengan melakukan shutdown
sesuai prosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
Mengamankan
sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem
komputer baik berupa kerusakan software,data maupun kerusakan hardwa
UPS
secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan
tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem
komputer berupa tegangan yang stabil.
UPS dapat
melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan
pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem
User
friendly dan mudah dalam
installasi.
User
dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan beberapa
accessories yang diperlukan
Dapat
diintegrasikan dengan jaringan Internet.
Notifikasi
jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS management.
Jenis Power Supply
Dahulu jenis power supply
yang sering digunakan adalah model AT. Pada model ini, kita harus menekan
tombol ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis
power supply yang banyak digunakan adalah ATX karena model ini
memberikan kemudahan mematikan CPU tanpa harus menekan tombol ON/OFF pada CPU,
cukup dengan mengklik Shutdown.
Sebaiknya komputer (PC)
digunakan ditempat yang dingin/ber-AC dan tidak terkena sinar matahari
langsung. Hal ini agar komputer kita tidak cepat panas. PSU juga membantu agar
computer tidak cepat panas karena salah satu komponen pada PSU adalah
kipas/fan.
sumber :
http://wikipedia.com